Pages

Italian Hospitality?



Diusir Pemilik Toko

Pagi ini suamiku sudah bertekad berangkat pagi ke kantor pos (PosteItalia) di tengah kota, dengan harapan staff kantor pos dapat membantu menemukan paket penting kiriman dari Belanda. Setelah selesai sarapan, dia langsung berangkat dengan sepedanya. Hari ini suhu di Florence 38 °C, lumayan dibanding kemaren yang 40°C.

Sayang sekali, setelah petugas kantor pos memeriksa kode kiriman paket, ternyata dinyatakan kode paket  tidak dikenal. Alhasil PosteItalia tidak dapat membantu menemukan paket tersebut. Dengan kecewa suamiku meninggalkan kantor pos dengan tangan kosong. Saat berjalan gontai, matanya tertumbuk pada etalase salah satu toko dasi, dompet dan asesoris pria lainnya yang menawarkan diskon. Suamiku langsung tertarik pada beberapa dasi yang ditawarkan, maka masuklah ia ke toko tersebut dan mulai memilih dasi.



Dengan antusias pemilik toko langsung melayani dan mengeluarkan beberapa dasi dari etalase toko untuk dipilih oleh suamiku. Selagi suamiku memilih dasi, pemilik toko bahkan juga mulai menawarkan beberapa dompet pria kepada suamiku yang menurutnya ia tawarkan dengan harga khusus yang jauh dibawah harga normal.  Karena mempertimbangkan budget, dimana kami harus berhemat, maka suamiku menolak halus tawaran dompet tersebut dan memutuskan hanya membeli sebuah dasi saja.

Tetapi pemilik toko tersebut terus ngotot dengan tawarannya dan mulai setengah memaksa suamiku untuk membeli dompet disamping sebuah dasi. Sambil terus nyerocos dalam bahasa Italia yang jelas tidak dimengerti suamiku (karena kami baru tinggal di Italia dua minggu ini dan sama sekali belum bisa berbahasa Italia). Melihat wajah suamiku yang kebingungan, si pemilik toko tersebut mulai memaksa dengan bahasa Inggrisnya yang sangat terbatas dan wajah yang kelihatan marah,”I give good price for you! Buy wallet!” Akhirnya suamiku berkata dalam bahasa Inggris kepada pemilik toko tersebut, “Sorry, I don’t need the wallet but maybe I will be back and buy it next time”.  Mendengar jawaban suamiku, si pemilik toko langsung berkata keras,”No, no,no! No next time!!” sambil mengibaskan tangan kanannya, dengan gerakan telapak tangan menghadap keperutnya dan mulai mengibas-ngibaskannya kea rah luar, gerakan tangan seperti mengusir suamiku agar segera keluar dari tokonya.

Sesampai dirumah, suamiku bercerita pengalamannya membeli dasi dan diusir pemilik toko setelah membeli dasi tersebut, sambil mempraktekkan gerakan tangan si pemilik toko. Aku heran,”Hah?? Masa habis beli malah diusir??” kataku agak emosi , “Bukannya dia untung, dasinya sudah kamu beli? Kok kamu malah diusir ! Bener-bener ga sopan??!”


Aku tahu sedikit kebiasaan orang Itali yang umum berbicara dengan gerakan tangan, tapi hatiku sedikit tidak terima mendengar suamiku “diusir”. Karena penasaran maka aku mulai mencari tahu arti gerakan-gerakan tangan yang umumnya digunakan orang Italia pada saat mereka berbicara. Ternyata gerakan yang oleh suamiku diartikan “mengusir” lebih berarti Che peso! (Mi sta qua!) yang dalam bahasa Inggris berarti :  I cannot stand this situation/person/thing any longer. Sami mawon kan? Mungkin dia bete karena suamiku cuma beli dasi satu, tapi milihnya kelamaan. Ck..ck..ck...orang Italia jutek!

No comments:

Post a Comment